Penyusutan Aset Tetap | Depreciation


Penyusutan Aktiva Tetap

Penyusutan - Setelah Aset Tetap diperoleh, maka aset tetap tersebut akan digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan operasional dan produksinya.

Dalam fase ini, perlakuan akuntansi terhadap aktiva tetap ada beberapa perlakuan, salah satu perlakuan akuntansinya adalah PENYUSUTAN AKTIVA TETAP.

Selain itu, perlakuan yang lainnya seperti expenditure dan revaluasi aset tetap yang akan saya bahas juga nantinya.

Penyusutan Aktiva Tetap (Depreciation) merupakan konsekuensi dari penggunaan aktiva tetap dimana aktiva tetap akan mengalami penurunan fungsi.

penyusutan aktiva tetap
Penyusutan

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menyatakan penyusutan adalah jumlah yang bisa disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat aset tetap menggunakan berbagai metode penyusutan yang sistematis.
Apapun metode penyusutan yang digunakan, didalam dunia akuntansi diperlukan konsistensi dalam aplikasinya, tidak berubah ubah, tanpa memandang pertimbangan pajak ataupun tingkat keuntungan perusahaan.

Ini supaya laporan keuangan nantinya bisa dibandingkan antara periode satu dengan periode yang lain, sebelum atau sesudahnya.

Dalam bahasa sederhana, penyusutan aset tetap ialah biaya perolehan aset tetap yang dialokasikan kepada Biaya Operasional akibat penggunaan aset tetap.

Atau dengan kata lain biaya yang dibebankan kedalam harga pokok produksi sebagai akibat dari penggunaan aset tetap dalam proses produksi serta operasional perusahaan secara umum.

Contoh Jurnal Atas Penyusutan Aset Tetap sebagai berikut:

Bentuk Jurnalnya :

Debit | Penyusutan Rp xxx
Kredit | Akumulasi Penyusutan  Rp xxx

Biasanya dicatat saat tutup buku, besarnya nilai penyusutan tergantung dari beberapa faktor dan Ini dia beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besarnya penyusutan.

Faktor Faktor Penyusutan Aktiva Tetap

1. Harga Perolehan [Acquisition Cost]

Faktor yang sangat berpengaruh atas besaran biaya penyusutan adalah harga perolehan atau acquisition cost. 
     
Tentang ini, sudah diposting disini: Perolehan Aktiva Tetap

2. Nilai Residu atau Nilai Sisa Aset [Salvage Value]

 Nilai Sisa Aset adalah prediksi atau taksiran potensi arus kas masuk bila aset tersebut dijual pada saat penarikan atau penghentian aset.

Salvage Value tidak harus/selalu ada, misalnya pada masa penarikannya asetnya tidak bisa dijual atau tidak laku untuk dijual. hanya jadi limbah saja (scrap).

Eh, bahkan scrap pun masih ada nilai jualnya.

Umur Ekonomis Aset Tetap [Economical Life Time]

 Dalam penentuan beban penyusutan, yang dijadikan bahan perhitungan adalah umur fungsional yang biasa dikenal dengan umur ekonomis.

Biasanya aset tetap memiliki dua (2) jenis umur:
  • Umur fisik Aset Tetap, berhubungan dengan kondisi fisik suatu aset tetap.
Suatu aset memiliki umur fisik apabila secara fisik aset tersebut masih baik kondisinya meskipun mengalami penurunan fungsi.
  • Umur Fungsional Aset Tetap, berhubungan dengan kontribusi aset tetap tersebut dalam penggunaanya. 
Aset Tetap masih mempunyai umur fungsional apabila aset tetap tersebut masih memberikan manfaat atau kontribusi dalam operasional produksi perusahaan meskipun secara fisik suatu aset tersebut sudah tidak baik

Atau bahkan jika suatu fisik aset perusahaan masih dikatakan baik, tapi karena tidak berkontribusi bagi perusahaan, maka aset belum tentu memiliki umur fungsional.

Metode Metode Penyusutan Aset Tetap  (Depreciation Method)

  • Metode penyusutan yang berdasarkan waktu yaitu metode garis lurus, metode pembebanan yang menurun yang terdiri dari metode jumlah angka tahun dan metode saldo menurun atau metode saldo menurun berganda.
  • Metode penyusutan berdasarkan penggunaan yaitu metode jam jasa dan metode jumlah unit produksi.
  • Metode penyusutan yang berdasarkan kriteria lainnya yaitu metode berdasarkan jenis kelompok, metode analisis, metode sistem persediaan.

Namun, kebanyakan di Indonesia hanya ada beberapa metode saja yang sering digunakan dalam praktenya.

Berikut adalah 2 metode penyusutan yang paling sering diaplikasikan karena mudah dan juga relevan dengan perlakuan akuntansi.

Metode Garis Lurus [ Straight Line Method ]

Metode ini menganggap aset tetap akan mengalirkan manfaat yang merata disepanjang penggunaannya, sehingga aset tetap dianggap akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang sama besar disetiap periode penggunaan hingga aset tetap tidak dapat digunakan lagi.

Metode ini adalah salah satu metode yang termasuk paling banyak diaplikasikan oleh perusahaan perusahaan di indonesia.

Untuk penerapan “Matching Cost Principle”, metode penyusutan garis lurus digunakan untuk menyusutkan aset tetap yang fungsinya tak terpengaruh oleh besarnya volume output yang dihasilkannya.

Contohnya: bangunan, peralatan kantor dll

Metode Saldo Menurun [ Declining Balance Method ]

Dalam Metode saldo menurun ini, aset tetap tetap diasumsikan memberikan manfaat terbesarnya pada periode awal masa penggunaan.

Kemudian akan mengalami penurunan fungsi yang makin besar di periode-periode berikutnya seiring umur ekonomis aktiva tetap yang berkurang.

Jadi semakin lama aktiva digunakan maka kontribusinya akan menurun.

Metode saldo menurun ini cocok diaplikasikan pada aset tetap dimana tingkat ke-aus-annya bergantung dari volume output yang dihasilkan.

Contohnya: mesin produksi.

Untuk contoh soal perhitungan dan penjelasan detail lainnya juga metode metode penyusutan yang lain silahkan baca lanjutan artikel ini di link dibawah ini:

Comments

  1. Pak, Nicho. saya mau nanya. Apakah biaya depresiasi suatu aktiva tetap seperti contohnya armada truk yg saya perlakukan secara straight lines, bisa dianggap suatu keuntungan atau laba dalam neraca rugi laba?

    saya bisa di kontak di email stefinus@yahoo.com atau WA 087832591717. thx

    regards

    pak stephanus

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh terlewat, maaf banget ini telat balasnya pak stephanus,

      biaya depresiasi aktiva tetap entah itu pakai metode straight lines, declining balance ataupun yang lainnya, tidak bisa dianggap suatu laba

      yang ada hanyalah mempengaruhi laba (mengurangi)

      laba rugi perusahaan dipengaruhi pendapatan dan beban,

      nah penyusutan ini adalah menjadi salah satu beban bagi perusahaan

      mengurangi laba karena penyusutan aktiva tetap bisa termasuk dalam biaya non operasional

      salam kenal

      best regards

      nicho

      Delete
    2. Pak maaf mau tanya, untuk nilai penyusutan aktiva kan dimasukkan ke neraca, dan sifat nya mengurangi total aktiva yg ada dineraca , nah saat di bagian modal nya bukan kah menjadi tidak balance karena di pos neraca aktiva itu sudah masuk bagian penyusutan , lalu untuk menjadikan nilai aktiva dan passiva sama harus bagaimana ya memperlakukan penyusutan ini ? Mohon perncerahan nya, Terima kasih

      Delete
  2. Pak jurnal penyesuaiannya gimana nulisnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear mega,

      silahkan baca2 dulu tentang jurnal penyesuaian disini : Jurnal Penyesuaian dan contohnya

      terima kasih :)

      Delete
  3. Penyusutan aktiva tetap di catat menurut standar akuntansi keuangan

    ReplyDelete
  4. Pak nicho, bisa minta kontak Whatsapp atau sosmed? Siapa tau saya butuh tanya2 tentang depresiasi. Saya mahasiswa yg sedang TA pak

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya tidak ada WA, sosmedpun sudah jarang sekali dibuka

      bisa langsung komen disini saja mas achmad iskandar
      walau agak lambat responnya hehe

      salam kenal dan semoga sukses untuk TA-nya
      :)

      Delete
  5. Replies
    1. Silahkan

      jangan lupa cantumkan sumber aslinya ya.. hehe

      Delete
  6. Siang pak, klo menurut bapak metode apa yang disarankan untuk perhittungan penyusutan yng dapat mempengaruhi laba perusahan lebih kecil dan pengaruhnya ke pajak juga tidak terlalu besar,..
    terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dalam peraturan perpajakan, dari sekian metode penyusutan menurut akuntansi keuangan, yang diperbolehkan oleh aturan perpajakan adalah:

      1. metode garis lurus, dan
      2. metode saldo menurun

      mana yang membuat pajaknya kecil ?

      tentu yang menhasilkan angka penyusutan yang paling besar,
      jika mba septi indrayani coba menghitung 1 soal/kasus yang sama dengan kedua metode diatas,

      mungkin hasil akhir akumulasi penyusutan pada kedua metode tersebut akan sama besarnya.

      namun, jika disandingkan dengan pertimbangan adanya Present Value, maka akan nampak bahwa metode saldo menurun akan memberikan dampak pajak yang kecil

      maaf tidak bisa memberi contoh perhitungan disini, sebagai referensi bisa dilihat :

      http://riskymahira.blogspot.co.id/2012/11/perencanaan-pajak-atas-penyusutan.html

      semoga membantu

      regards,

      Delete
  7. Selamat sore pak Nicho, saya masih bingung mengenai biaya penyusutan.
    Apabila saat pembuatan HPP sudah di masukkan biaya penyusutan, apakah di laporan laba rugi tetap dimunculkan juga biaya penyusutannya?
    Mohon pencerahannya.

    Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biaya penyusutan tidak dimasukkan kedalam HPP pak Oka

      just my 2 sent

      Delete
  8. Pak Nicho, ijin bertanya, jika seandainya aset tersebut dibeli oleh perorangan ditahun 2013 dan pada th 2016 perorangan tsb mendirikan PT, bagaimana perlakuan penyusutannya pak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. apakah aset tersebut dicatat sebagai aset PT ? atau aset pribadi pemilik?

      jika diakui sebagai aset PT, penyusutannya dihitung sejak PT tersebut didirikan.

      dasarnya dari nilai/harga pasar aset tersebut ketika PT tersebut didirikan (tahun 2016)

      bukan saat dibeli tahun 2013

      just my 2 sent

      regards

      Delete
  9. pak nicho , apa sebernarnya makna dari penyusutan ini ? kalau dipikir secara logikan kan berarti kita membayar untuk aset tersebut 2 kali donk. pertama saat pertama kali aset dibeli dan setelahnya pada saat penyusutan yang akan dibebankan di laba rugi . otomatis akan mengurangi laba perusahaan .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Video Planet21.

      Jawabannya TIDAK.

      Mungkin pernah dengar istilah "kapitalisasi"

      Ketika aset tersebut dibeli. Apakah dicatat sebagai beban? Tidak Kan.?

      OK, kita bisa berpikir investasi untuk membeli aset tersebut adalah "beban".

      Namun, apabila ketika perusahaan membeli aset. dan dicatat sebagai beban. Maka yang terjadi beban akan nampak terlalu besar. Perusahaan yang baru berdiri. Dalam catatan akuntansinya pasti akan rugi besar.

      Padahal aset masih belum digunakan. Belum ada pendapatan.

      Ini hanyalah masalah " waktu pengakuan" beban.

      Aset tidak dibebankan pada awal dia diperoleh. Namun diakui ketika aset telah dipakai.

      Caranya adalah dengan "penyusutan" ini. Anda bisa bilang ini pengakuan beban aset secara "dicicil" setiap tahun.

      Agar lebih mudah. Anda bisa lihat aset sewa dibayar dimuka. Skema nya sama.

      Misalkan. Anda menyewa ruko 10 juta selama 10 tahun. (sewa pertahun: 1 juta)

      Kegiatan ini dicatat dengan akun = sewa dibayar dimuka. Sebesar 10 juta
      Tidak dicatat sebagai = beban sewa . sebesar 10 juta.

      Namun, Nanti. Setiap tahun, setelah ruko dimanfaatkan. Akan diakui beban sewa sebesar 1 juta.

      Jadi beban diakui secara berkala. Tidak sekaligus saat pengeluaran dilakukan. Hal ini dilakukan karena jumlah pengeluarannya yang besar. Dan manfaatnya belum dirasakan.

      Hal yang sama terjadi pada penyusutan aktiva tetap.

      Semoga bisa dipahami. Dan salam kenal.

      Nicho.













      Delete
  10. pak nicho disini ada contoh soal dan pembahasannya juga gak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada. Tapi dipostingan yang lain. Terpisah. Coba gunakan kolom "search this blog"

      Salam kenal pak erwan oey

      Delete
  11. salam kenal pak NIcho
    saya mau tanya , sebenarnya penghitungan penyusutan itu bertujuan untuk apa pak? dan kenapa harus dihitungkan pak ? mohon maaf pak saya masih bingung mengenai akum. penyusutan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tujuannya adalah untuk menghitung biaya. Biaya tentang apa?

      Begini. Biaya adalah pengorbanan untuk mendapatkan aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa mendatang. Begitu kata SAK

      Perusahaan membeli gedung. Itu adalah biaya.
      Perusahaan membeli mesin. Itu adalah biaya.

      Sementara. Ketika gedung dan mesin itu dibeli. Perusahaan masih belum merasakan manfaatnya. Manfaatnya akan terasa diperiode/tahun atau tahun yang akan datang.

      Maka dari itu. Gedung atau mesin itu tidak langsung dicatat sebagai biaya saat pembelian dilakukan. Tapi dicatat sebagai aktiva tetap. Istilah akuntansinya: kapitalisasi aset.

      Dan biaya atas gedung tadi itu. Dicatat ketika gedung tersebut dimanfaatkan. Caranya: DISUSUTKAN (nilainya).

      Jadi, penyusutan ini adalah tentang: Waktu pengakuan biaya !

      Kapan seharusnya gedung atau mesin tersebut diakui sebagai biaya?

      Ketika beli? atau ketika dimanfaatkan ditahun tahun berikutnya?

      Biaya diakui ketika aktiva tersebut telah dimanfaatkan.

      Ini sama dengan misalnya: pembelian bahan baku.

      Dicatat sebagai: persediaan bahan baku.

      Bukan dicatat sebagai: biaya bahan baku.

      Barulah, ketika persediaan bahan baku tersebut digunakan, maka diakui sebagai "biaya bahan baku"

      Pembelian aktiva tetap sama seperti itu.

      Dan satu lagi yang penting: Apabila aktiva tetap langsung diakui sebagai biaya ketika dibeli, maka pada periode tersebut akan nampak: Biaya yang sangat besar. Efeknya: perusahaan pasti akan rugi. Dalam jumlah besar. Sebesar selisih harga aktiva tersebut.

      Dan pada periode berikutnya: perusahaan akan mengalami keuntungan yang berlipat-lipat. Karena tidak ada biaya penyusutan. Poinnya adalah ini: Terjadi fluktuasi laba rugi yang sangat ekstrim. Naik turunnya drastis. Tidak stabil. Tentunya, ini tidak bagus jika dilihat oleh pemegang saham, calon investor, petugas pajak, dan lain lain.

      BTW, salam kenal juga.
      Eh tapi, bagaimana saya bisa kenal anda?.. Lha wong unknown... :)

      Delete
  12. pak NIcho, jika model usahanya ada investor, penyusutan ini mengurangi laba bersama (pelaku usaha dan investor) ataukah hanya mengurangi laba investor saja?
    di sini investor modal 100%
    terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salah satu prinsip dasar akuntansi adalah: Prinsip kesatuan entitas. Jadi tidak ada investor a dan investor b. Semua atas nama perusahaannya.

      Btw, pelaku usaha itu sama dengan investor.

      Delete
  13. pak nicho izin mau tanya untuk metode penyusutan terpisah seperti kendaraan yang di bagi menjadi beberapa bagian itu seperti contoh mesin, rangka, ban mobil.itu bagaimana ya pak saya belum paham mengenai itu. apa pengakuan, pengukuran dsb tetap di akui sebagai kendaraan atau mengakui per bagian

    ReplyDelete
    Replies
    1. Diakui sebagai kendaraan. Karena jika dipisah. Part part tersebut tidak bisa bekerja. Tidak memiliki nilai lebih. Manfaat ekonominya hampir tidak ada.

      Kecuali perusahaan tersebut jualan spare part kendaraan. Itu sudah masuk ke ranah persediaan. Semoga bisa membantu.

      Delete
  14. Pak nichi, saya mau tanya... 4 penggolongan penyusutan secara komersial apa" Saja yah??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf pak. Saya kurang menangkap maksudnya "komersial" itu apa? Salam kenal pak wensel dua sembilan. :)

      Delete
  15. Selamat sore Pak Nicho,,
    Mohon diberikan contoh alur jurnalnya,, dari Aset tersebut dibeli sampai terjadinya Beban Penyusutan dan Akumulasi Penyusutan, di Laporan Laba Rugi dan Neraca Pak,, Mohon pencerahan. Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sore juga pak Agus. Terima kasih masukannya. Iya nanti jika ada waktu luang saya edit. Ditambahkan alurnya. Dari awal.. Hingga akhir. Mohon maaf dan Terima kasih banyak pak.

      Delete
  16. sore pak nicho, saya mau tanya.,,misalnya di perusahaan tempat saya bekerja sejak berdiri anggaplah berdiri sejak 2012. Hingga sekarang untuk penyusutan mesin umur ekonomisnya 8 tahun. Lalu di bulan Oktober 2018 mau diubah menjadi 10 tahun. Apakah bisa? Jika bisa, adakah PSAK yang mengaturnya? Lalu bagaimana cara & pencatatan akuntansinya. Mohon pencerahannya pak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa. Asal alasannya jelas. dan juga masuk akal. dan dapat diterima. Secara publik ataupun sistem perpajakan.

      Ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi umur ekonomis aktiva.

      Salah satunya adalah Revaluasi aktiva tetap. Dan juga revenue expenditure (pengeluaran aktiva tetap). Dan mungkin ada yang lain.

      Saya lupa ada di PSAK berapa.

      Revaluasi aktiva tetap adalah menilai kembali aktiva tetap perusahaan. Aktiva dicatat berdasarkan nilai buku. Nilai buku tidak sama dengan harga aktiva di pasaran. Agar sama: dilakukan revaluasi.

      Sedangkan revenue ekspenditure perlakuan terhadap aktiva. Yang bisa menambah umur ekonomisnya. Seperti upgrading, ganti mesin.

      anda bisa membaca lebih lengkap disini: Revenue Ekspenditure

      Dan juga disini:
      Perbedaan Pengeluaran Modal vs Pengeluaran Pendapatan
      Semoga bisa membantu. Terima kasih

      Delete
  17. malam pak nicho, apakah penyusutan ini hanya digunakan untuk kasus perusahaan (produksi) pak? jika untuk konsumsi apakah dihitung juga penyusutannya pak? soalnya saya ada tugas tentang neraca rumah tangga. disitu terdapat rumah dan isi perabotan rumah serta kendaraan. apakah tetap dihitung penyusutannya pak kemudian dimasukkan kedalam aset?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang disusutkan adalah aset. Alias aktiva. Lebih jelas lagi: aktiva tetap atau juga peralatan. Kecuali tanah.

      Harus dibedakan antara aktiva tetap dengan aktiva jenis lain. Seperti: perlengkapan, persediaan barang dagang. Barang konsumsi. Atau yang lainnya. Tidak disusutkan.

      Contoh: Mobil itu aktiva tetap. bagi perusahaan. Tapi akan menjadi persediaan barang dagang. Jika perusahaan bisnis perusahaan itu: jual beli mobil. Sama sama mobil. Tapi beda perlakuan. Beda status.

      Neraca rumah tangga? Saya baru dengar.. hahahaha... Tidak usah disusutkan kali ya... toh rumah rumah sendiri. Asetnya tidak untuk menghasilkan... hehehe semoga bisa membantu

      Delete
  18. selamat malam Pak Nicho, kalau perlakuan depresiasi untuk asset hibah bagi penerima hibah gimana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat malam juga, maaf sekali terlambat responnya.
      Saya kurang tahu/familiar dengan hibah. mohon maaf, Tapi secara logika dasar. Hibah adalah pemberian. Dimana tidak ada pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkannya. Tidak masuk dalam skema kapitalisasi dalam akuntansi.
      "harusnya" tidak disusutkan.

      Semoga ada yang lebih tahu...

      Delete
  19. Malam pak nicho, saya mau bertanya. Mengapa seorang pebisnis itu melakukan penyusutan? Dan berikan contohnya. Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pada dasarnya. penyusutan itu adalah pengakuan biaya yang di"cicil".
      Ingat: yang dicicil adalah PENGAKUAN -nya.
      Karena nilainya dianggap terlalu besar. Jika diakui sekaligus pada saat itu.
      Misalnya beli gedung yang nilainya besar. Uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan edung itu adalah biaya.

      Namun jika diakui sebagai biaya pada saat itu juga. Maka biaya pada periode itu akan menjadi sangat besar. Dan akan mempengaruhi laba rugi perusahaan. Bisa bisa dalam laporan keuanganya: rugi sangat besar.
      Padahal kan tidak.

      Untuk itulah pembelian gedung itu isitlahnya: " dikapitalisasi".
      atau dijadikan 'KAPITAL.
      atau dalam bahasa kita: ASET

      Maksudnya agar biaya pembelian gedung itu dicicil pengakuannya. didistribusikan ke tahun tahun berikutnya.

      Sesuai juga dengan prinsip bahwa gedung itu sedang dan akan digunakan pada tahun tahun berikkutnya. dimana pengakuan biaya itu diakui.

      Bahasa lainnya: penyusutan.

      Bagaimana jika tidak disusutkan? tentu melanggar ketentuan akuntansi yang berlaku. Dan laporan keuangan yang dihasilkan tidak bisa dipercaya. Tidak akan ada yang memakainya. Bahkan bisa berujung pidana.

      Semoga tidak membingungkan.

      Delete
  20. Malam pak nicho, saya ingin bertanya apa saja dampak apabila aset tetap tidak disusutkan? Terimakasih pak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pada dasarnya. penyusutan itu adalah pengakuan biaya yang di"cicil".
      Ingat: yang dicicil adalah PENGAKUAN -nya.
      Karena nilainya dianggap terlalu besar. Jika diakui sekaligus pada saat itu.
      Misalnya beli gedung yang nilainya besar. Uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan edung itu adalah biaya.

      Namun jika diakui sebagai biaya pada saat itu juga. Maka biaya pada periode itu akan menjadi sangat besar. Dan akan mempengaruhi laba rugi perusahaan. Bisa bisa dalam laporan keuanganya: rugi sangat besar.
      Padahal kan tidak.

      Untuk itulah pembelian gedung itu isitlahnya: " dikapitalisasi".
      atau dijadikan 'KAPITAL.
      atau dalam bahasa kita: ASET

      Maksudnya agar biaya pembelian gedung itu dicicil pengakuannya. didistribusikan ke tahun tahun berikutnya.

      Sesuai juga dengan prinsip bahwa gedung itu sedang dan akan digunakan pada tahun tahun berikkutnya. dimana pengakuan biaya itu diakui.

      Bahasa lainnya: penyusutan.

      Bagaimana jika tidak disusutkan? tentu melanggar ketentuan akuntansi yang berlaku. Dan laporan keuangan yang dihasilkan tidak bisa dipercaya. Tidak akan ada yang memakainya. Bahkan bisa berujung pidana.

      Semoga tidak membingungkan.

      Delete
  21. Sore pak Niko , saya mau bertanya untuk penyusutan aktiva tetap itu di hitung tahun berjalan kan ya bukan bulan berjalan. Jadi kalau belum 1 tahun semenjak tanggal perolehan tidak usah di susutkan. Berrti jika memang benar begitu pada saat menyusun laporan keuangan yg di lakukan setiap bulan tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya dong.
    Salam hormat
    Agung

    ReplyDelete
  22. Peralatan memang harus di susutkan agar menyatakan keadaan yang sebenarnya, tapi jika kasusnya di susutkan pertahun sedangkan kita harus buat ajp per bulan/ bulanan bagaimana metode pencatatan nya apakah harus di bagi 12 terlebih dahulu atou bagaimana kira"
    Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, harus dibagi. Mau dibikin triwulanan, kwartalan, atau semester. sama saja.

      Delete
  23. Selamat sore Pak,saya mau bertanya, saat mencatat penyusutan itu kan mengurangi laba bersih perusahaan, nah apakah berarti di kenyataannya uang laba perusahaan lebih banyak dari yang ada di laporan laba rugi (karena biaya penyusutan tidak mengkredit kas) ? Kalau iya, uang biaya penyusutan itu apakah perlu dijurnal menambah kas atau tidak ya Pak? terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, penyusutan mengurangi laba bersih. Karena penyusutan adalah beban.

      Tapi penyusutan tidak mempengaruhi kas. Tidak ada kas keluar. Penyusutan hanyalah pencatatan.

      Agar lebih gampang. Coba pelajari: "sewa dibayar dimuka".
      Cara kerjanya mirip seperti itu. Jika misalnya perusahaan menyewa ruko 10 tahun. Maka setiap tahun akan ada "beban sewa" yang diakui. Padahal kan uang kas sewanya sudah keluar di awal. Setiap tahun tidak mengelluarkan uang untuk sewa. tapi hanya PENCATATANNYA saja. sekaligus PENGAKUAN bebannya.

      Delete
  24. Selamat Siang Pak Nicho, saya mau bertanya bagaimana perlakuan asset tetap yang sudah dibeli tapi ternyata tidak jadi dipakai dan didiamkan begitu saja. Apakah perlu disusutkan? terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tetap disusutkan.
      Krn pada dasarnya penyusutan itu adalah pengakuan beban yg ditunda atau ditangguhkan.

      Delete
  25. Selamat malam pak nicho, saya mau bertanya apa pengaruh bagi perusahaan dalam laporan keuangan neraca , apabila aset tetap tidak dilakukan perhitungan penyusutan ( depresiasi ) .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertama: melanggar peraturan akuntansi keuangan yg berlaku.
      Jika sudah melanggar, otomatis laporan keuangan yang disajikan tidak bisa di percaya. Tidak bisa dipakai. Tidak memiliki akses ke pasar modal, kredit perbankan. Dan bisa berurusan hukum dengan masalah perpajakan.

      Ruwet kan?

      Yg kedua: secara teknis akuntansi. Khususnya prinsip tentang kapitalisasi aset. Dan pengakuan pendapatan dan beban. Aset harus disusutkan. Karena aset adalah beban. Tapi diakui secara bertahap setiap periodenya. (Kapitalisasi aset)

      Delete
  26. Siang pak nicho, saya mau bertanya bagaimana penyusutan pada periode pertama jika aset tersebut diperolehnya bukan di awal tahun.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebaiknya dialokasikan perbulan.

      Misalnya aset diperoleh pada awal Agustus.
      Maka total penyusutan dicatat hanya sebesar 5 bulan saja (aug-dec)

      Bisa dihitung 5/12 bulan

      Delete
  27. Pak saya mau bertanya apakah nilai residu ada masa kadaluwarsanya?

    ReplyDelete
  28. Pak saya mau bertanya, misalnya saya pada tahun 2017 membeli peralatan kantor berupa laptop seharga 10 juta, kemudian saya susutkan selama 4 tahun. Berarti setiap tahun seharusnya saya susutkan senilai 2,5 juta. Nah yg mau saya tanya adalah tentang perpajakannya. Misalnya nih pada pelaporan spt tahunan thn pjk 2017 biaya penyustan 2,5 juta sudah dimasukkan ke dalam laporan laba rugi sebagai beban penyusutan, dan akumulasi penyusutan di laporan neraca senilai 2,5 juta jg. Terus masuk ke thn pjk 2018 biaya penyusutan 2,5 juta sudah dimasukkan ke dalam laporan laba rugi sebagai beban penyusutan senilai 2,5 juta, dan akumulasi penyusutan di laporan neraca senilai 5 juta. Terus pada tahun pajak 2019, misalnya saya lupa memasukkan beban penyusutan 2,5 juta pada laporan laba rugi dan sehingga pada akumulasi penyusutan thn pajak 2019 saya memasukkan nilai akumulasi penyusutan senilai 5 juta, Nah yg jd pertanyaannya pada saat tahun pajak 2020, berapakah akumulasi penyusutannya yang akan saya masukkan nilainya? Apakah akumulasi penyusutannya tahun pjk 2020 sebesar 10 juta atau sebesar 7,5 juta pada laporan neraca?
    Kemudian apakah thn pjk 2021 masih ada beban penyusutan akibat dari saya lupa memasukkan beban penyusutan pada tahun 2019?

    ReplyDelete
  29. Selamat malam pak, untuk metode jam jasa apakah apakah hanya diperuntukan untuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa atau bagaimana? Masih jarang blog/web yang membahas metode tersebut. Rata-rata metode garis lurus dan saldo menurun.

    Mungkin bisa menjadi tambahan referensi kami kalo metode tersebut dibahas di blog bapak,

    http://www.krishandsoftware.com/blog/478/penyusutan-aktiva-tetap/

    ReplyDelete
  30. Misalnya di data penyesuaian nya Beban Penyusutan kendaraan dan beban penyusutan peralatan pada tahun 2011 ditetapkan masing-masing
    sebesar Rp630.000,- dan Rp795.000,
    Dineraca saldo AKM PENYUSUTAN KENDARAAN 1.047.000,00(k)
    AKM PENYUSUTAN PERALATAN 2.205.000,00(k)
    Bagaimana pak menjawabnya?

    ReplyDelete

Post a Comment

Thanks for coming, kritik dan sarannya kami tunggu, berkomentarlah dengan sopan | Mohon maaf apabila komentar atau pertanyaan yang tidak terjawab karena keterbatasan waktu dan ilmu | Semoga artikel ini bermanfaat.