Uang bukanlah segalanya, tapi segalanya butuh uang. Pepatah tersebut mungkin memang benar adanya. Terlebih apabila kita berbicara tentang hidup dan matinya sebuah perusahaan.
Uang yang tidak dikelola dengan baik akan berdampak sangat buruk bagi perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan bahkan bisa saja ditentukan oleh bagaimana pengelolaan keuangan perusahaan tersebut dijalankan. Bagaimana cara mengelola keuangan perusahaan ?
Manajemen keuangan adalah jawabannya. Pastikan manajemen keuangan diperusahaan tersebut bisa berfungsi dengan baik. Apa saja fungsinya ?
Berikut 5 fungsi pokok dari manajemen keuangan yang umum terdapat pada perusahaan:
Rencana keuangan akan menjadi pedoman untuk melangkah kedepan. Perusahaan bisa dengan mudah memprediksi pengeluaran dan pemasukan yang akan terjadi diperiode mendatang.
Manajer keuangan akan mengetahui besar kecilnya kekuatan keuangan perusahaan. Manajemen akan menilai sejauh mana perusahaan akan mampu untuk memenuhi pembiayaan dan menyusun rencana operasional usaha yang lebih baik. Misalnya dengan adanya perencanaan meningkatkan kapasitas mesin atau menambah gudang baru untuk kegiatan operasional. Mana yang lebih membutuhkan.
Fungsi perencanaan keuangan terdiri dari perencanaan laba rugi dan arus kas perusahaan. Manajemen keuangan juga berupaya menyusun rencana pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Menyusun kegiatan-kegiatan yang lain pada suatu periode.
Tanpa perencanaan keuangan yang matang, bisa jadi pengeluaran akan menjadi kurang efektif. Tidak efisien. Pemasukan yang diharapkanpun bisa tidak memuaskan.
Fungsi Anggaran ini merupakan tindakan lanjutan dari fungsi perencanaan keuangan. Terdapat detail-detail pemasukan dan juga pengeluaran perusahaan.
Manajemen keuangan harus dengan teliti menilai beberapa catatan penting dalam menyusun anggaran. Berapa banyak uang masuk. Berapa banyak uang keluar. Seberapa besar arus kas yang ada.
Penilaian jeli manajer keuangan sangat dibutuhkan dalam menyusun anggaran. Terlebih anggaran operasional. Manajer harus bisa menganggarkan kapan harus melakukan pembelian peralatan baru, kapan dan berapa besar perlunya tambahan investasi, kapan harus menaikkan gaji pegawai dan pertanyaan-pertanyaan lain yang mempengaruhi fungsi anggaran perusahaan.
Pengendalian keuangan bisa diterapkan dengan membuat prosedur dan kebijakan yang bisa mencegah atau paling tidak meminimalisir kesalahan dalam mengelola keuangan.
Bagaimana cara mencatat pengeluaran dan pendapatan ? Metode apa yang dipakai dalam pencatatan maupun pelaporan keuangan ? Bagaimana pengakuan pendapatan ? Bagaimana pajak yang ada ditangani ? Hal-hal tersebut bisa dipakai manajemen untuk melakukan pengendalian terhadap keuangan perusahaan.
Bukan hanya itu saja. Perubahan-perubahan kondisi dan situasi yang luput dari prediksi dan rencana kerap terjadi. Baik perubahan yang terjadi di internal maupun di eksternal perusahaan. Terlebih perubahan kondisi yang tidak disengaja dan tidak diinginkan terjadi. Manajemen bisa dengan segera melakukan penyesuaian dan pengendalian terhadap keuangan perusahaan agar tidak terdampak buruk.
Mengendalikan pengeluaran ataupun mengontrol pemasukan. Setinggi apapun pendapatan yang bisa diperoleh namun diiringi oleh pengeluaran yang tidak terkendali karena adanya perubahan yang terjadi. Maka hasilnya bisa saja sia-sia. Tidak maksimal.
Pos-pos anggaran mana yang harus dikurangi. Pos mana yang harus ditambah. Pos anggaran mana yang harus dialihkan. Anggaran mana yang patut ditunda realisasinya. Manajer harus jeli melihat hal ini. Fungsi pengendalian keuangan bisa membantu operasional perusahaan bisa berjalan stabil dan optimal.
Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi bisa dengan mudah diketahui. Kemudian diambil langkah-langkah yang diperlukan terhadap penyimpangan yang ada.
Misalnya laporan audit internal menemukan adanya biaya pemasaran yang membengkak namun tidak diikuti oleh kenaikan kinerja. Tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Biaya operasional menjadi tidak sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya. Merugikan.
Manajemen keuangan lantas bisa segera mengambil tindakan atas situasi yang terjadi tersebut. Ditelusuri mengapa terjadi pembengkakan biaya? Apakah ada oknum yang melakukan penyimpangan? Apakah ada pos-pos yang boros? Penggunaan dana yang tidak tepat? atau ada sebab lain. Apa langkah yang akan diambil agar tidak terjadi lagi. Itulah perlunya melakukan Audit.
Mau tahu berapa laba atau rugi yang dihasilkan oleh perusahaan ? Berapa kenaikan aset perusahaan ? Berapa jumlah pertambahan utang perusahaan ? Berapa kenaikan omzet penjualan perusahaan ? Dan berapa-berapa lainnya bisa dijawab dengan pasti oleh fungsi pelaporan keuangan melalui laporan keuangan yang disusun.
Laporan keuangan ini nanti akan dijadikan dasar pengambilan keputusan oleh manajemen. Sebagai bahan evaluasi. Bisa juga sebagai proyeksi trend perusahaan kedepan.
Pada akhirnya. manajemen keuangan berfungsi untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Melakukan penilaian terhadap tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Menganalisa hambatan yang ada dan yang akan muncul ketika pengambilan keputusan keuangan.
Tidak sedikit perusahaan yang dengan terpaksa harus memperlambat bahkan menghentikan kegiatan usahanya karena masalah keuangan yang tak stabil. Ketidakstabilan kondisi keuangan merupakan contoh nyata peran manajemen keuangan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Uang yang tidak dikelola dengan baik akan berdampak sangat buruk bagi perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan bahkan bisa saja ditentukan oleh bagaimana pengelolaan keuangan perusahaan tersebut dijalankan. Bagaimana cara mengelola keuangan perusahaan ?
Manajemen keuangan adalah jawabannya. Pastikan manajemen keuangan diperusahaan tersebut bisa berfungsi dengan baik. Apa saja fungsinya ?
Berikut 5 fungsi pokok dari manajemen keuangan yang umum terdapat pada perusahaan:
- Fungsi Perencanaan Keuangan (Planning)
- Fungsi Anggaran (Budgeting)
- Fungsi Pengendalian Keuangan (Controlling)
- Fungsi Pemeriksaan Keuangan (Auditing)
- Fungsi Pelaporan Keuangan (Reporting)
1. Fungsi Perencanaan Keuangan | Planning
Perencanaan keuangan tidak hanya berlaku ketika perusahaan akan memulai bisnisnya. Ketika perusahaan telah berjalan, Ketika perusahaan ingin melakukan pengembangan usaha. Perencanaan keuangan mutlak diperlukan.
Rencana keuangan akan menjadi pedoman untuk melangkah kedepan. Perusahaan bisa dengan mudah memprediksi pengeluaran dan pemasukan yang akan terjadi diperiode mendatang.
Fungsi perencanaan keuangan terdiri dari perencanaan laba rugi dan arus kas perusahaan. Manajemen keuangan juga berupaya menyusun rencana pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Menyusun kegiatan-kegiatan yang lain pada suatu periode.
Tanpa perencanaan keuangan yang matang, bisa jadi pengeluaran akan menjadi kurang efektif. Tidak efisien. Pemasukan yang diharapkanpun bisa tidak memuaskan.
2. Fungsi Anggaran | Budgetting
Fungsi anggaran terdiri dari rencana penerimaan beserta pengalokasian anggaran yang efektif dan efisien dalam memaksimalkan dana perusahaan yang dimiliki.Fungsi Anggaran ini merupakan tindakan lanjutan dari fungsi perencanaan keuangan. Terdapat detail-detail pemasukan dan juga pengeluaran perusahaan.
Manajemen keuangan harus dengan teliti menilai beberapa catatan penting dalam menyusun anggaran. Berapa banyak uang masuk. Berapa banyak uang keluar. Seberapa besar arus kas yang ada.
Penilaian jeli manajer keuangan sangat dibutuhkan dalam menyusun anggaran. Terlebih anggaran operasional. Manajer harus bisa menganggarkan kapan harus melakukan pembelian peralatan baru, kapan dan berapa besar perlunya tambahan investasi, kapan harus menaikkan gaji pegawai dan pertanyaan-pertanyaan lain yang mempengaruhi fungsi anggaran perusahaan.
3. Fungsi Pengendalian Keuangan | Controlling
Manajemen keuangan mengevaluasi dan memperbaiki sistem keuangan yang ada dalam perusahaan. Dalam perjalanan operasional perusahaan, fungsi pengendalian keuangan sangat diperlukan .Pengendalian keuangan bisa diterapkan dengan membuat prosedur dan kebijakan yang bisa mencegah atau paling tidak meminimalisir kesalahan dalam mengelola keuangan.
Bagaimana cara mencatat pengeluaran dan pendapatan ? Metode apa yang dipakai dalam pencatatan maupun pelaporan keuangan ? Bagaimana pengakuan pendapatan ? Bagaimana pajak yang ada ditangani ? Hal-hal tersebut bisa dipakai manajemen untuk melakukan pengendalian terhadap keuangan perusahaan.
Bukan hanya itu saja. Perubahan-perubahan kondisi dan situasi yang luput dari prediksi dan rencana kerap terjadi. Baik perubahan yang terjadi di internal maupun di eksternal perusahaan. Terlebih perubahan kondisi yang tidak disengaja dan tidak diinginkan terjadi. Manajemen bisa dengan segera melakukan penyesuaian dan pengendalian terhadap keuangan perusahaan agar tidak terdampak buruk.
Mengendalikan pengeluaran ataupun mengontrol pemasukan. Setinggi apapun pendapatan yang bisa diperoleh namun diiringi oleh pengeluaran yang tidak terkendali karena adanya perubahan yang terjadi. Maka hasilnya bisa saja sia-sia. Tidak maksimal.
Pos-pos anggaran mana yang harus dikurangi. Pos mana yang harus ditambah. Pos anggaran mana yang harus dialihkan. Anggaran mana yang patut ditunda realisasinya. Manajer harus jeli melihat hal ini. Fungsi pengendalian keuangan bisa membantu operasional perusahaan bisa berjalan stabil dan optimal.
4. Fungsi Pemeriksaan Keuangan | Auditing
Manajemen keuangan memeriksa kondisi internal keuangan perusahaan supaya kondisi keuangan selaras dengan apa yang diharapkan dan sesuai dengan kaidah dan standar yang ada dengan meminimalisir penyimpangan yang ada.Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi bisa dengan mudah diketahui. Kemudian diambil langkah-langkah yang diperlukan terhadap penyimpangan yang ada.
Misalnya laporan audit internal menemukan adanya biaya pemasaran yang membengkak namun tidak diikuti oleh kenaikan kinerja. Tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Biaya operasional menjadi tidak sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya. Merugikan.
Manajemen keuangan lantas bisa segera mengambil tindakan atas situasi yang terjadi tersebut. Ditelusuri mengapa terjadi pembengkakan biaya? Apakah ada oknum yang melakukan penyimpangan? Apakah ada pos-pos yang boros? Penggunaan dana yang tidak tepat? atau ada sebab lain. Apa langkah yang akan diambil agar tidak terjadi lagi. Itulah perlunya melakukan Audit.
5. Fungsi Pelaporan Keuangan | Reporting
Manajemen keuangan berkewajiban untuk menyusun laporan mengenai kondisi keuangan beserta analisis rasio keuangannya. Laporan keuangan ini nanti juga bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi.Mau tahu berapa laba atau rugi yang dihasilkan oleh perusahaan ? Berapa kenaikan aset perusahaan ? Berapa jumlah pertambahan utang perusahaan ? Berapa kenaikan omzet penjualan perusahaan ? Dan berapa-berapa lainnya bisa dijawab dengan pasti oleh fungsi pelaporan keuangan melalui laporan keuangan yang disusun.
Laporan keuangan ini nanti akan dijadikan dasar pengambilan keputusan oleh manajemen. Sebagai bahan evaluasi. Bisa juga sebagai proyeksi trend perusahaan kedepan.
Fungsi Manajemen Keuangan Berkaitan Keputusan Keuangan
Fungsi manajemen keuangan yang berkaitan dengan keputusan keuangan akan berdampak pada nilai perusahaan. Keputusan keuangan berorientasi penuh pada tujuan perusahaan. Yang tidak lain adalah meningkatkan nilai perusahaan dan para pemiliknya.
Keputusan keuangan ini erat kaitannya dengan ruang lingkup manajemen keuangan. Manajer keuangan bertugas untuk mengambil keputusan keuangan dengan cermat. Umumnya terdapat 3 keputusan keuangan. Yaitu:
- Keputusan Investasi
- Keputusan Pendanaan
- Keputusan Deviden
1. Keputusan Investasi
Keputusan investasi atau penggunaan dana berbicara mengenai bagaimana manajer keuangan dalam memilih dan mengambil keputusan investasi atau alternatif investasi menggunakan dana yang dimiliki.
Bagaimana manajer keuangan dalam mengalokasikan dana yang dimiliki kedalam investasi yang menguntungkan perusahaan dimasa depan. Bentuk investasi, macam-macam investasi, komposisi dan kombinasi alternatif investasi yang seperti apa yang harus diputuskan dan bisa memberikan keuntungan yang maksimal dimasa datang.
Keuntungan atas investasi yang akan ditanamkan tersebut sangat sulit untuk diprediksi dengan pasti. Setiap investasi akan berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian.
Bagaimana Manajemen Keuangan Menggunakan Dana ?
Untuk bisa menghindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, manajer keuangan harus bisa merencanakan penggunaan atas dana yang diperoleh dengan sebaik baiknya serta semaksimal mungkin dalam memanfaatkannya
.
Dana yang diperoleh perusahaan bisa diinvestasikan kedalam aset tetap ataupun kedalam aktiva lancar.
Manajer keuangan yang menginvestaikan dananya pada aktiva tetap, mengharapkan investasinya akan memberikan hasil (ROI) dalam rentang waktu lebih satu periode atau satu tahun.
Sedangkan dana yang ditanam pada aktiva lancar, diharapkan bisa kembali dalam rentang jangka waktu yang pendek, kurang dari satu tahun buku.
Ketika menggunakan dana perusahaan, manajer keuangan wajib memperhatikan sumber dana itu dari mana diperoleh.
Apabila dana yang diperoleh digunakan perusahaan untuk diinvestasikan dalam bentuk aktiva tetap, maka perusahaan harusnya memilih sumber pendanaan yang berjangka waktu lama atau jangka panjang.
Demikian juga sebaliknya. Apabila dana yang diperoleh diinvestasikan kedalam bentuk aktiva lancar, maka sebaiknya perusahaan memilih sumber pendanaan yang bersifat jangka pendek.
Dana adalah suatu yang begitu sangat diperlukan oleh perusahaan. Perusahaan yang mengalami kekurangan dana menjadi lebih sulit untuk berkembang.
Untuk bisa menghindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, manajer keuangan harus bisa merencanakan penggunaan atas dana yang diperoleh dengan sebaik baiknya serta semaksimal mungkin dalam memanfaatkannya
.
Dana yang diperoleh perusahaan bisa diinvestasikan kedalam aset tetap ataupun kedalam aktiva lancar.
Manajer keuangan yang menginvestaikan dananya pada aktiva tetap, mengharapkan investasinya akan memberikan hasil (ROI) dalam rentang waktu lebih satu periode atau satu tahun.
Sedangkan dana yang ditanam pada aktiva lancar, diharapkan bisa kembali dalam rentang jangka waktu yang pendek, kurang dari satu tahun buku.
Ketika menggunakan dana perusahaan, manajer keuangan wajib memperhatikan sumber dana itu dari mana diperoleh.
Apabila dana yang diperoleh digunakan perusahaan untuk diinvestasikan dalam bentuk aktiva tetap, maka perusahaan harusnya memilih sumber pendanaan yang berjangka waktu lama atau jangka panjang.
Demikian juga sebaliknya. Apabila dana yang diperoleh diinvestasikan kedalam bentuk aktiva lancar, maka sebaiknya perusahaan memilih sumber pendanaan yang bersifat jangka pendek.
2. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan (financing) sering juga disebut dengan kebijakan struktur modal.
Dalam menjalankan kebijakan pendanaan, manajer keuangan harus mengkaji berbagai alternatif sumber pendanaan untuk kemudian dianalisis. Dari hasil analisa tersebut menghasilkan keputusan alternatif sumber pendanaan ataupun kombinasi sumber dana yang mana yang nantinya akan dipilih.
Sumber dana yang dipilih umumnya memiliki biaya yang paling minimal. Dana yang diperoleh inilah yang nanti akan digunakan untuk belanja kebutuhan investasi atau kegiatan perusahaan yang lain.
Secara umum, sumber dana bisa diperoleh dari dua sumber, yaitu sumber internal perusahaan dan sumber eksternal perusahaan.
Sumber dana yang berasal dari internal perusahaan merupakan dana yang dihasilkan atau dibentuk sendiri oleh perusahaan tersebut.
Sumber dana yang berasal dari internal perusahaan terdiri atas berbagai sumber, diantaranya : laba ditahan (retained earning), penyusutan, saham pemilik dan yang lainnya
Sedangkan dana yang bersumber dari eksternal atau dari luar perusahaan umumnya terbagi atas dua kelompok, yaitu sumber dana jangka pendek dan sumber dana jangka panjang.
Sumber dana jangka pendek yang bisa diperoleh antara lain dari kredit usaha atau kredit dagang, kredit dari bank, surat berharga dan yang lainnya.
Sedangkan dana yang bersumber dari dana jangka panjang bisa diperoleh dari berbagai sumber, contohnya :
Dalam menjalankan kebijakan pendanaan, manajer keuangan harus mengkaji berbagai alternatif sumber pendanaan untuk kemudian dianalisis. Dari hasil analisa tersebut menghasilkan keputusan alternatif sumber pendanaan ataupun kombinasi sumber dana yang mana yang nantinya akan dipilih.
Sumber dana yang dipilih umumnya memiliki biaya yang paling minimal. Dana yang diperoleh inilah yang nanti akan digunakan untuk belanja kebutuhan investasi atau kegiatan perusahaan yang lain.
Bagaimana Manajemen Keuangan Memperoleh Dana ?
Untuk menjalankan aktivitas perusahaan, manajer keuangan dituntut untuk bisa menentukan berapa jumlah dana tersedia serta bisa menentukan darimana saja sumber dana itu bisa diperoleh.Secara umum, sumber dana bisa diperoleh dari dua sumber, yaitu sumber internal perusahaan dan sumber eksternal perusahaan.
Sumber dana yang berasal dari internal perusahaan merupakan dana yang dihasilkan atau dibentuk sendiri oleh perusahaan tersebut.
Sumber dana yang berasal dari internal perusahaan terdiri atas berbagai sumber, diantaranya : laba ditahan (retained earning), penyusutan, saham pemilik dan yang lainnya
Sedangkan dana yang bersumber dari eksternal atau dari luar perusahaan umumnya terbagi atas dua kelompok, yaitu sumber dana jangka pendek dan sumber dana jangka panjang.
Sumber dana jangka pendek yang bisa diperoleh antara lain dari kredit usaha atau kredit dagang, kredit dari bank, surat berharga dan yang lainnya.
Sedangkan dana yang bersumber dari dana jangka panjang bisa diperoleh dari berbagai sumber, contohnya :
- Pinjaman Obligasi - pinjaman dalam jangka waktu yang lama, dimana pihak debitur mengeluarkan surat pengakuan utang yang memiliki nilai nominal tertentu.
- Utang Hipotik - yaitu pinjaman dalam tempo jangka waktu yang panjang, dimana pihak kreditur diberi hak hipotek terhadap suatu barang yang tidak bergerak dan apabila pihak debitur tidak dapat memenuhi kewajiban maka barang tersebut bisa dijual dan hasil dari penjualan barang tersbut bisa menutupi kewajibannya.
3. Keputusan Deviden
Deviden adalah bagian laba yang dihasilkan perusahaan yang dibayarkan kepada pemilik saham. Deviden ini sangat dinantikan oleh para pemilik saham.
Ketika laba diperoleh, akan ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi.
Pertama. Laba akan ditahan, tidak dibagikan kepada pemegang saham dan kemudian laba ini nanti akan digunakan sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan.
Kedua. Seluruh laba yang dihasilkan akan dibagikan kepada pemilik saham. Inilah yang namanya deviden. Maka tidak ada lagi sisa laba yang bisa menjadi sumbet pendanaan bagi perusahaan.
Ketiga. Kombinasi laba ditahan dan deviden yang dibagikan. Persentase besar kecilnya jumlah laba ditahan dan deviden yang dibagikan harus diperhitungkan dengan cermat. Berapa kebutuhan pendanaan perusahaan dan berapa kesanggupan pembayaran deviden. Dengan melihat kondisi dan situasi perusahaan yang ada beserta rencana-rencana perusahaan kedepannya.
Keputusan deviden juga menyangkut hal-hal mengenai rencana perusahaan dalam melakukan seperti pembelian saham kembali (buy back), pemecahan nominal saham (stock split). deviden tunai, stabilitas pembayaran deviden. Tujuannya cuma satu, yaitu meningkatkan nilai perusahaan.
Penutup
Tidak sedikit perusahaan yang dengan terpaksa harus memperlambat bahkan menghentikan kegiatan usahanya karena masalah keuangan yang tak stabil. Ketidakstabilan kondisi keuangan merupakan contoh nyata peran manajemen keuangan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
terima kasih mas, cukup membantu tugas,, ijin kopas ya buat tugas saya
ReplyDeletetrims :)
Sama sama
Delete