Aktiva Lancar atau Aset Lancar (Current Assets)


Pengertian Aktiva Lancar

Pengertian aktiva lancar adalah uang tunai atau kas dan aset kekayaan lainnya yang diharapkan bisa dikonversi menjadi kas maupun dijual/dikonsumsi habis dalam waktu tidak lebih dari satu tahun buku.

Melihat definisi aktiva lancar tersebut, saya punya pertanyaan untuk anda.

Apakah rumah adalah aktiva lancar ?

Eits... tunggu.. jangan dijawab dulu.

Kalaupun sudah dijawab, coba simpan dulu dalam hati karena jawaban dari pertanyaan sederhana ini mungkin bisa membantu anda memahami dengan detail apa saja yang termasuk aktiva lancar.

Yang mungkin anda tidak menyangkanya. OK Lanjut baca sampai habis..


Aset Lancar
Aktiva Lancar

Karakteristik Aktiva Lancar

Berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), aset lancar memiliki kriteria kriteria sebagai berikut:

1. Entitas usaha mengharapkan untuk menggunakan atau mengeluarkan (menjual) aktiva dalam kurun siklus normal kurang dari satu tahun buku.

Contoh piutang usaha yang jatuh tempo pembayarannya kurang dari satu tahun buku.

Contoh yang lain lagi adalah meja kursi, adalah aset lancar bagi perusahaan mebel, karena merupakan persediaan yang akan dijual tetapi jika dimiliki bukan perusahaan mebel misal perusahaan manufaktur meja kursi akan dicatat sebagai aset tetap (peralatan) karena perusahaan tersebut tidak memiliki tujuan untuk menjual meja kursi, hanya digunakan sebagai peraltan untuk mendukung operasi perusahaan.

2. Entitas usaha mempunyai aktiva yang ditujukan untuk diperdagangkan.

3. Entitas usaha akan merealisasikan aktiva dalam rentang waktu periode satu tahun buku (12 bulan) setelah laporan. 

Misalnya piutang karyawan dimana perusahaan akan menerima pembayarannya dalam tempo satu tahun buku setelah periode pelaporan.

4. Kas (cash) atau setara kas kecuali yang dibatasi sehingga tidak bisa digunakan membayar kewajiban paling tidak satu tahun buku. 

Setara kas adalah investasi oleh perusahaan yang bersifat jangka pendek dan likuid.

Untuk dijadikan uang kas sangat mudah dan cepat dengan nominal yang bisa ditentukan dan resiko perubahan nilainya sangat tidak signifikan.

Apa saja yang termasuk aktiva lancar ?

Berdasarkan kriteria tersebut, berikut contoh yang termasuk dalam aktiva lancar terdiri dari :

#1. Kas dan Setara Kas 

aktiva lancar kas
ilustrasi uang kas tunai

Kas bisa dikatakan sebagai aktiva lancar yang paling lancar.

Kas (cash) ini sebenarnya sederhana ....

Account apapun yang bisa ditabungkan di bank dan bisa ditarik/diambil dengan mudah setiap saat (sewaktu waktu) dalam bentuk kas itu dianggap kas.

Contohnya adalah uang tunai, check (belum ditarik/diuangkan) dan juga uang kas yang disimpan di bank yang dialokasikan sebagai cadangan.

Kas yang disimpan dibank adalah kas yang disimpan pada jenis tabungan biasa.

Bukan tabungan deposito

Sertifikat depisito tidak termasuk dalam kas karena adanya pembatasan waktu dalam penarikan.

Deposito tidak bisa diambil setiap saat.

Agar sebuah account bisa disebut dengan aset lancar, account tersebut WAJIB tersedia dan bisa segera digunakan.

Kas yang disimpan dan tidak digunakan dalam periode atau dibatasi penggunaannya dalam siklus normal operasi perusahaan tidak disebut aset lancar.

Seperti deposito tadi.

Dan apa itu "Setara Kas"?

Setara kas adalah jenis investasi jangka pendek perusahaan yang sifatnya likuid (lancar).

Likuid artinya investasi tersebut siap dikonversikan kedalam bentuk kas dengan nilai yang bisa diukur secara pasti.

Investasi jangka pendek biasanya memiliki tempo pencairan paling lama 3 bulan.

Perubahan suku bunga tidak mengubah nilainya investasi secara signifikan.

Contohnya adalah investasi reksadana di pasar uang.

#2. Investasi Jangka Pendek yang Diperdagangkan

Investasi yang ditujukan dijual kembali dalam jangka waktu yang pendek untuk mendapatkan gain atau keuntungan.

Investasi ini juga merupakan aset lancar.

Contohnya investasi membeli efek sekuritas, aset deriative yang dibeli dengan maksud untuk dijual kembali.

Agar tidak salah menentukan apakah sebuah investasi adalah aktiva lancar atau tidak, investasi tersebut harus dilihat secara detail. Ada beberapa hal yang perlu dilihat:

#1. Jumlah nominal investasi 

Apabila nilai investasi yang ditanamkan tergolong besar, maka kemungkinan investasi tersebut adalah inestasi jangka panjang dan bukan termasuk dalam bagian aktiva lancar.

Namun apabila nilai investasi yang ditanamkan tergolong kecil, umumnya investasi tersebut dikategorikan sebagai aktiva lancar

#2. Jangka waktu pengembalian

Setiap investasi pasti menginginkan memperoleh hasil atau return.

Seberapa lama return investasi tersebut akan diperoleh ?

Apabila return investasi tersebut diperoleh dalam periode yang relatif singkat, tidak sampai satu tahun sudah menghasilkan, biasa investasi tersebut digolongkan kedalam aktiva lancar.

Namun jika investasi tersebut memiliki jangka waktu pengembalian investasi yang lama, maka investasi tersebut tidak bisa disebut dengan aktiva lancar.

#3. Piutang Dagang | Accounts Receivable

Piutang adalah tagihan kepada seseorang atau badan usaha lain yang muncul karena adanya penjualan secara kredit dan jangka waktu pelunasannya kurang dari satu tahun.

Contoh piutang adalah piutang pada perusahaan rekanan (afiliasi) dan piutang pada pelanggan.

Apabila nanti ada penurunan nilai piutang misalnya karena adanya return penjualan, diskon ataupun piutang yang tidak bisa ditagih, maka pencatatannya harus dicantumkan dan dijelaskan secara detail pada penjelasan laporan keuangan perusahaan.

#4. Persediaan | Inventory

Persediaan adalah aktiva lancar yang tersimpan, baik untuk dijual kembali (misal persediaan barang dagang) maupun barang yang akan digunakan oleh perusahaan (misal bahan baku).

Persediaan termasuk aktiva lancar karena persediaan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa diuangkan atau digunakan.

Namun banyak yang salah kaprah tentang persediaan.

Begini apapun bendanya, apapun jenis aktivanya, apabila aktiva tersebut bertujuan untuk dijual kembali, atau diproses kembali, maka itulah persediaan.

Untuk mempermudah memahami persediaan, masih ingat pertanyaan saya diatas tadi ?

Apakah rumah adalah aktiva lancar ?

Iya rumah...

Aset yang tidak bisa bergerak dan nilainya juga besar apakah itu aktiva lancar ?

Saya yakin kebanyakan pasti menjawab BUKAN.

Mungkin termasuk juga anda.

Rumah bukan aktiva lancar tapi rumah adalah aktiva tetap. Begitu kira kira alasannya.

Sekilas memang tidak salah, namun jawaban tersebut belum tentu benar.

Lho kok bisa ?

Perlu diketahui terlebih dahulu apa fungsi rumah tersebut bagi perusahaan.

Apabila rumah tersebut digunakan untuk tempat tinggal salah satu manajer perusahaan atau digunakan sebagai kantor cabang.

Jawaban anda pasti benar.

Rumah tersebut adalah aktiva tetap dan bukan aktiva lancar.

Namun apabila rumah tersebut ternyata tidak digunakan sama sekali dan dibangun/dibeli untuk dijual kembali.

Maka rumah tersebut adalah aktiva lancar.

Misalnya perusahaan yang bisnis utamanya adalah jual beli rumah atau developer.

Rumah tersebut termasuk kedalam PERSEDIAAN perusahaan.

Bukan aktiva tetap.

Anda tahu ciputra grup ? salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia.

Mereka memiliki ribuan unit rumah dan apartemen.

Tidak ada satupun yang digunakan karena rumah tersebut dibangun untuk dijual kembali.

Bagi ciputra dan developer lain, rumah tersebut dijadikan stok persediaan barang dagang mereka.

Pada neraca perusahaan, ribuan unit rumah dan apartemen tersebut ada didalam akun persediaan.

Sekali lagi, bukan aktiva tetap.

Lho... walaupun bukan perusahaan properti, perusahaan diindustri lain bukannya juga memiliki rumah yang mereka bisa menjualnya kembali dan mendapat keuntungan.

Apakah juga termasuk aktiva lancar ?

Tidak.

Perusahaan yang bisnisnya bukan jual beli rumah, tapi punya rumah yang bisa dijual bukanlah aktiva lancar.

Rumah tersebut tetap aktiva tetap.

Ketika awal perusahaan tersebut membangun atau membeli rumah, tidak ada niatan perusahaan tersebut untuk menjual kembali rumah tersebut. Perusahaan bertujuan untuk menempati dan memanfaatkan rumah tersebut untuk kepentingan operasionalnya.

Jika ditengah perjalanan dan kondisi tertentu yang memaksa perusahaan menjual rumah tersebut dan mendapatkan laba.

Maka laba tersebut adalah laba non operasional. Bukan laba operasional karena jual beli rumah bukanlah bisnis utamanya.

Semoga bisa dipahami, jadi apapun bentuknya mau mobil, rumah, gedung, mesin dengan harga yang fantastis sekalipun jika tujuannya adalah dijual kembali maka itu adalah aktiva lancar.

#5. Beban Dibayar Dimuka | Prepaid Expenses

Beban dibayar dimuka adalah aset yang diperoleh karena adanya pembayaran yang dilakukan terlebih tetapi aset tersebut belum dimanfaatkan.

Manfaat dan pemakaian beban dibayar bimuka tidak akan habis dalam satu periode.

Contoh beban dibayar dimuka adalah sewa gedung yang dibayar dimuka, pembayaran asuransi dimuka.

Misalnya perusahaan menyewa sebuah ruko untuk kantor cabang.

Perusahaan menyewa ruko dengan harga Rp 100.000.000 selama sepuluh tahun dan dibayar lunas dimuka.

Jadi sebelum perusahaan menempati dan memanfaatkan ruko tersebut, perusahaan sudah mengeluarkan biaya sebesar Rp 100.000.000 tersebih dahulu.

Uang Rp 100.000.000 tersebut adalah aset beban dibayar dimuka perusahaan yang nanti akan dimanfaatkan ditahun mendatang.

#6. Wesel Tagih | Note Receivable

Wesel tagih (promissory notes receivable) adalah tagihan perusahaan terhadap pihak lain.

Wesel tagih bisa dikatakan sebagai piutang dagang perusahaan.

Namun wesel tagih dan piutang memiliki perbedaan.

Wesel tagih pada umumnya bersifat lebih formal daripada piutang dagang.

Terdapat perjanjian antara perusahaan (debitur) dengan kreditur secara tertulis dan mengikat secara resmi untuk melunasi atau membayar piutangnya pada waktu yang telah ditentukan.

Pada wesel tagih juga bisa terdapat bunga dan bisa dipindah tangankan atau dijual kepada pihak lain sebelum wesel tagih tersebut jatuh tempo.

Jadi ketika perusahaan membutuhkan kas, namun penerima wesel tagih belum membayar utangnya, perusahaan bisa menjual wesel tagih tersebut kepihak lain.

Nanti pihak lain ini yang akan menerima pelunasan wesel dari kreditur.

#7. Perlengkapan

Perlengkapan (suppplies) merupakan aset lancar perusahaan yang berfungsi untuk mendukung aktivitas operasional perusahaan.

Perlengkapan (supplies) merupakan barang yang dimiliki oleh perusahaan untuk melengkapi atua mendukung kegiatan operasional perusahaan.

Bentuk perlengkapan relatif kecil dan biasanya akan habis dipakai atau bisa dipakai berulang ulang.

Contoh aktiva lancar perlengkapan adalah kertas, tinta, nota, printer dan barang barang dengan nominal kecil lainnya

#8. Pendapatan yang Masih Harus Diterima 

Maksud dari pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan perusahaan namun pembayarannya masih belum diterima oleh perusahaan.

#9. Cadangan Kerugian Piutang

Cadangan kerugian piutang adalah kas cadangan perusahaan yang dibuat untuk mengantisipasi jika ada piutang yang tidak bisa ditagih.

#10. Kas Kecil | Petty Cash

Kas kecil adalah aktiva lancar perusahaan yang memang disediakan secara khusus untuk membayar keperluan yang relatif kecil.


Comments